Mendengar kata imunisasi mungkin banyak yang trauma atau takut karena membayangkan sebuah jarum yang ditusukkan ke badan disertai rasa sakit. Kecuali anak bayi yang belum mengerti tentang apa itu imunisasi. Untuk anak bayi paling menangis setelah jarum suntik sudah mengenai tubuhnya. Mungkin Anda ataupun saya yang sudah lama tidak disuntik ketika akan disuntik juga ada perasaan sedikit takut merasakan sakit ketika disuntik, begitupun yang terjadi pada dua orang anak saya Ahmad dan Umar.
Menjelang musim dingin di Jepang anak-anak dianjurkan untuk imunisasi influenza. Imunisasi ini ditujukan agar anak-anak kebal dengan virus influenza yang biasanya mewabah di musim dingin. Di jepang sendiri untuk urusan administrasi sangat mudah dan tidak bertele-tele. Semenjak berada di Jepang kami mengurus KTP di balaikota begitu mudah, sehari sudah beres padahal dalam sehari itu kami mengurus KTP, tunjangn kodomo, asuransi kesehatan langsung beres, hanya satu yang menjadi kendala adalah bahasa karena kami orang baru belum bisa bahasa Jepang, suami yang setahun disini juga belum bisa komunikasi menggunakan bahasa Jepang karena biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi dengan dosen, dan orang Jepangnya sendiri banyak yang tidak lancar bahasa Inggris. Tapi alhamdulillah semua urusan hari itu beres. Dan selanjutnya tinggal menerima surat via pos jika ada informasi yang akan disampaikan. Surat pemberitahuan untuk imunisasi pun melalui pos, tentu menggunakan bahasa Jepang yang sangat kami tidak mengerti. Alhamdulillah ada sister Zainab tempat kami bertanya tentang isi surat tersebut, tentu sister Zainab pun menjelaskan kepada saya dengan bahasa Inggris, alhamdulillah sedikit bisa mengerti dibandingkan harus menggunakan bahasa Jepang. Hari ini Rabu 6 Oktober kami mendatangi rumah sakit yang ditunjuk untuk imunisasi, alhamdulillah kami ditemani sister Zainab jadi tidak terlalu repot dengan bahasa, karena sister Zainabnya yang akan menjelaskan kedokter atau suster jika ada hal yang perlu ditanyakan. Alhamdulillah bersyukur sekali. Setelah masuk ruang praktek dokter anakku Umar dah nangis duluan karena tahu akan diimunisasi tapi alhamdulillah masih bisa diatasi. Nah giliran anakku Ahmad, anakku yang tertua untuk imunisasi ternyata Ahmadnya lari keluar ruangan, dan mengamuk karena tidak mau diimunisasi, saya kewalahan, akhirnya dibantu 2 orang suster untuk memegang dan dokternya pun akhirnya mengimunisasi Ahmad di ruang tunggu, sister Zainabnya sendiri memegang Umar yang sudah mulai tenang.Alhamdulillah sangat bersyukur karena pelayan rumah sakit dokter dan para suster sangat kooperatif. Karena kejadian tadi saya sangat memahami ketakutan anak saya Ahmad untuk diimunisasi, disaat usianya sudah 5 tahun ini dia sudah banyak tahu sesuatu, dia sudah mengerti apa itu rasa sakit. Berbeda ketakutan anak saya Umar yang belum 3 tahun, tingkat pengetahuan tentang rasa sakit itu mungkin tidak seperti pengetahuan yang dimiliki Ahmad yang lebih tua. Dan setelah sekian tahun baru kali ini lagi merasakan imunisasi. Lalu ditambah lagi melihat Umar menangis sewaktu imunisasi. Kejadian ini memberi pelajaran buat saya untuk lebih banyak berpikir positif dari setiap kejadian yang terjadi bahwa setiap sesuatu yang kita anggap negatif banyak hal menyebabkan kejadian itu bisa terjadi, seperti perasaan takut yang dialami anak saya tadi. Dan ternyata banyak kejadian negatif yang saya alami yang saya kurang bisa bijak merespon kejadian tersebut. Alhamdulillah terima kasih ya Allah. Maafkan segala kekhilafan kami dan bimbing kami agar kami senantiasa menjadi hambaMu yang ihsan dalam setiap keadaan. Aamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar